Pada awalnya Qarun adalah seorang yang sangat shaleh, baik, pengikut Nabi Musa, hanya sangat miskin. Suatu hari ia datang menghadap Nabi Musa, agar ia didoakan menjadi orang kaya, supaya ibadahnya menjadi lebih rajin, dan dapat membantu saudara-saudaranya Bani Israil. Nabi Musa lalu mendoakannya, dan dengan izin Allah, Qarun menjadi sangat kaya raya. Ia bukan hanya berjaya dalam beternak, tetapi juga diangkat menjadi salah satu menteri oleh Ramses II, yang hidup pada saat itu.
Cita-citanya untuk menjadi orang kaya kini sudah tercapai. Namun, sayang, kekayaannya telah menjadikannya lupa dan durhaka. Niat awal agar lebih khusyu ibadah dan membantu sesama bangsa. Qarun yang tadinya miskin tapi baik dan shaleh, kini menjadi Qarun yang kaya raya akan tetapi sombong dan durhaka.
Kedurhakaannya itu bukan saja tidak mentaati Nabi Musa, bahkan Allah dia tinggalkan. Yang dahulunya menyembah Allah, kini menyembah Sobek, dewa berkepala buaya, dan dewa-dewa lainnya. Barangkali sangat relevan apa yang disampaika oleh Allah dalam hadits Qudsinya bahawa ada hamba yang sengaja diberikan kemiskinan, kerana kalau diberikan kekayaan ia akan menjadi durhaka. Ada juga yang diberkan kekayaan, kerana kalau diberikan kemiskinan, ia akan berbuat dosa.Qarun termasuk orang yang diberi kekayaan tapi durhaka. Ia lupa bahawa yang telah membuatnya kaya, hakikatnya adalah Allah.
Qarun kini sudah menjadi orang yang sangat kaya raya, kunci-kunci gudang kekayaannya tidak dapat lagi dipikul oleh mausia, tapi dibawa oleh 60 ekor unta (al-Qashash ayat 76). Qarun pernah mempamer kekayaannya, ia keluar dengan pakaian yang sangat mewah, di dampingi oleh 600 orang pelayan; 300 laki-laki dan 300 lagi pelayan perempuan. Bukan itu saja, ia juga dikawal oleh 4000 pengawal dan diiringi oleh 4000 binatang ternak yang sihat, serta 60 ekor unta yang membawa kunci-kunci kekayaannya. Orang-orang yang melihat saat itu, banyak yang terkesima dan kagum. Bahkan, sebahagian mereka ada yang mengatakan: "Sungguh sangat ingin sekali seandainya dapat jadi seperti Qarun" (al-Qashash: 79).Sayangnya, dia sombong, dia sangat durhaka. Allah marah, dan seluruh kekayaannya habis ditelah bumi. Bagaimana kisahnya?
Suatu hari Nabi Musa as diperintahkan oleh Allah untuk mengerjakan Zakat. Nabi Musa as lalu mengutus salah seorang pengikutnya untuk mengambil zakat dari Qarun. Qarun terus marah, dan tidak mahu memberikan sedikitpun dari kekayaannya. Kerana, menurutnya kekayaannya itu adalah hasil kerja keras dan usaha sendiri, tidak ada kaitan dengan siapapun juga tidak ada kaitan dengan Allah atau dewa. Qarun mengatakan:" "Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku" (QS. al-Qashash: 78).
Tidak sampai di sana Qarun juga mengupah seorang wanita agar mengaku telah berbuat serong dengan Nabi Musa as. Ketika seluruh Bani Israil telah berkumpul, Qarun berkata: "Wahai Bani Israil, ketahuilah, Musa yang kalian anggap sebagai Nabi dan orang baik itu, sebenarnya tidak demikian. Bahkan, dia telah menghamili wanita ini", sambil menunjuk kepada wanita dimaksud. "Hari ini, kita akan menyaksikan bersama pengakuan sendiri langsung dari wanita tadi".
Nabi Musa as, merasa sedih. Beliau langsung shalat dan berdoa kepada Allah, agar Allah menampakkan kebenaran sesungguhnya. Selesai Nabi Musa berdoa, wanita itu berkata: "Musa tidak berbuat apa-apa dengan saya, dia orang baik, saya diupah oleh Qarun untuk mengatakan bahwa saya dihamili oleh Musa". Mendengar itu, Nabi Musa as, segera sujud sebagai bentuk rasa syukurnya kepada Allah. Kisah ini menjadi sebab turun dari surah al-Ahzab ayat 69.Tidak berhenti di sana, Qarun juga menentang Nabi Musa as untuk berdoa bersama. Siapa doanya yang dikabulkan, dialah yang benar dan harus diikuti. Qarun lalu berdoa: "Wahai dewa penguasa jagat raya, matikan Musa saat ini juga". Namun, Nabi Musa tidak meninggal, beliau tetap hidup dan berdiri tegak. Kini giliran Nabi Musa as. Nabi Musa as lalu berkata: "Wahai bumi, telan si Qarun dan seluruh kekayaannya saat ini juga!".
Tidak lama kemudian, bumi bergoncang, dan seketika bumi terbelah, sehingga tubuh Qarun dan seluruh kekayaannya habis ditelan bumi. Allah berfirman: "Maka Kami benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya)" (QS. al-Qashash: 81).Tempat di mana Qarun dan seluruh kekayaannya dibenamkan oleh Allah ke dalam bumi ini, berada di sebuah tempat yang kini dikenal dengan sebutan Danau Qarun (Bahirah Qarun).Tidak ada satupun kekayaan Qarun yang tersisa, selain bekas-bekas istananya yang sampai saat ini masih berdiri kukuh. Istana ini mengingatkan sekaligus menjadi saksi dan pengajaran bagi ummat sebelumnya, bahawa siapapun yang sombong dan kikir nasibnya akan seperti Qarun, hancur dan binasa.
Klik Di sini
Jumaat, 14 Mei 2010
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan